Sejarah kerajaan klasik mengacu pada periode penting dalam perkembangan peradaban manusia yang ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar yang memiliki sistem pemerintahan terorganisir, kebudayaan maju, serta pengaruh politik dan ekonomi yang luas. Era kerajaan klasik ini umumnya berlangsung dari abad ke-5 hingga abad ke-15, dan mencakup berbagai kerajaan yang menjadi tonggak sejarah di berbagai wilayah dunia, termasuk Asia, Eropa, dan Afrika.
Kerajaan klasik sering dikenal dengan pencapaian luar biasa dalam bidang seni, arsitektur, ilmu pengetahuan, dan tata pemerintahan. Di Asia, contohnya, kerajaan-kerajaan seperti Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya menunjukkan kejayaan maritim dan budaya yang kuat, sementara di Eropa muncul kerajaan seperti Romawi dan Bizantium yang mewariskan sistem hukum dan administrasi yang kompleks. Di India, Kerajaan Gupta menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan seni yang berpengaruh hingga saat ini.
Periode kerajaan klasik juga menjadi masa di mana agama dan filosofi berkembang pesat, mempengaruhi struktur sosial dan politik kerajaan. Misalnya, Hindu dan Buddha di Asia, serta Kristen di Eropa menjadi kekuatan yang membentuk norma dan nilai masyarakat. Sistem pemerintahan pada masa ini biasanya berupa monarki absolut atau dengan struktur birokrasi yang canggih untuk mengelola wilayah yang luas.
Sejarah kerajaan klasik memberikan banyak pelajaran tentang kebijakan pemerintahan, diplomasi, dan inovasi budaya yang menjadi dasar bagi perkembangan dunia modern. Peninggalan seperti candi, istana, karya sastra, dan catatan sejarah masih dipelajari hingga kini untuk memahami dinamika sosial-politik dan budaya pada masa itu.
Secara keseluruhan, sejarah kerajaan klasik adalah bab penting yang menunjukkan bagaimana manusia membangun masyarakat yang kompleks, menciptakan peradaban yang maju, dan meninggalkan warisan budaya yang kaya serta abadi bagi generasi berikutnya.