Perang Vietnam adalah konflik bersenjata yang berlangsung antara tahun 1955 hingga 1975 di wilayah Vietnam, yang juga melibatkan negara tetangga seperti Laos dan Kamboja. Perang ini menjadi salah satu perang paling kontroversial dan berdampak besar dalam sejarah abad ke-20, melibatkan ideologi politik antara komunisme dan kapitalisme dalam konteks Perang Dingin.
Perang ini bermula dari upaya Vietnam Utara yang dipimpin oleh Partai Komunis Vietnam untuk menyatukan seluruh Vietnam di bawah pemerintahan komunis, sementara Vietnam Selatan didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang berusaha mencegah penyebaran komunisme di Asia Tenggara. Konflik ini bukan hanya perang konvensional, tetapi juga perang gerilya yang mengandalkan strategi hit-and-run dan dukungan penduduk lokal.
Amerika Serikat terlibat secara besar-besaran dengan mengirimkan ratusan ribu tentara dan menggunakan teknologi militer canggih seperti helikopter, bom napalm, dan senjata kimia untuk mengatasi pasukan Vietnam Utara dan Viet Cong. Namun, medan yang sulit dan dukungan rakyat kepada pasukan gerilya membuat perang ini menjadi sangat sulit dan berkepanjangan.
Perang Vietnam menimbulkan korban jiwa yang sangat besar, baik dari kalangan militer maupun sipil. Selain itu, dampak sosial dan politik juga sangat luas, memicu protes anti-perang di dalam dan luar Amerika Serikat serta perubahan kebijakan luar negeri AS.
Pada tahun 1975, Vietnam Utara berhasil menguasai Saigon, ibu kota Vietnam Selatan, menandai berakhirnya perang dan penyatuan Vietnam di bawah pemerintahan komunis. Warisan perang ini masih terasa hingga kini, dengan berbagai tantangan rekonstruksi, trauma sosial, dan isu lingkungan akibat penggunaan bahan kimia berbahaya selama konflik.
Secara keseluruhan, Perang Vietnam adalah babak penting yang menunjukkan kompleksitas politik global, dampak perang terhadap masyarakat, dan perjuangan ideologi di era modern yang mempengaruhi arah sejarah dunia hingga sekarang.